Superego, dalam teori psikoanalitik Sigmund Freud, pengembangan terbaru tiga agensi (dengan id dan ego) keperibadian manusia. Superego adalah komponen etika keperibadian dan memberikan piawaian moral di mana ego beroperasi. Kritikan, larangan, dan penghambatan superego membentuk hati nurani seseorang, dan aspirasi dan cita-cita positifnya mewakili citra diri yang ideal, atau "ego ideal."
Superego berkembang selama lima tahun pertama kehidupan sebagai tindak balas terhadap hukuman dan persetujuan ibu bapa. Perkembangan ini berlaku sebagai akibat dari internalisasi anak terhadap standard moral ibu bapanya, suatu proses yang banyak dibantu oleh kecenderungan untuk berkomunikasi dengan ibu bapa. Superego yang berkembang menyerap tradisi keluarga dan masyarakat sekitarnya dan berfungsi untuk mengawal dorongan agresif atau sosial yang tidak dapat diterima. Pelanggaran standard superego mengakibatkan perasaan bersalah atau cemas dan perlunya menebus tindakan seseorang. Superego terus berkembang menjadi dewasa muda ketika seseorang bertemu dengan panutan lain yang dikagumi dan sesuai dengan peraturan dan undang-undang masyarakat yang lebih besar. Lihat juga kompleks Oedipus.
