P'alkwanhoe, (Bahasa Korea: "Perhimpunan P'alkwan"), yang paling penting dari perayaan nasional kuno Korea, perayaan ritual yang pada dasarnya beragama Buddha tetapi diwarnai dengan unsur-unsur Taoisme dan kepercayaan penduduk asli. Sebilangan sejarawan berpendapat P'alkwanhoe pada awalnya merupakan festival budaya yang ditaja oleh negara yang berkembang dari festival penuaian pada hari-hari sebelumnya. Festival ini, yang sepertinya telah berdiri dengan mantap pada tahun 551 pada saat Buddhisme diakui sebagai agama negara, dilakukan oleh para paderi Buddha dan nampaknya termasuk doa untuk kesejahteraan negara. Selama festival itu, lampu dinyalakan, kemenyan dibakar, istana kerajaan dihiasi dengan teliti, dan ada nyanyian dan tarian yang menggembirakan. Raja berpartisipasi dengan menerima ucapan selamat dari pedagang asing, menteri provinsi, dan rakyat biasa dan dengan membagikan makanan dan bahkan anggur, yang dilarang pada waktu lain. Perbendaharaan P'alkwan kerajaan (P'alkwanbo) mengurus semua perbelanjaan tetapi kadang-kadang bergantung pada sumbangan dari golongan bangsawan.
Festival ini masih berlangsung di kawasan luar bandar tertentu di Korea dan termasuk doa ke surga, gunung, sungai, dan naga.
